Selasa, 26 Mei 2009

SINTAKSIS

1. Pengertian Sintaksis

Stryker (1969 : 21, dalam Tarigan 1984 : 4) mendefinisikan sintaksis sebagai: “the study of the patterns by which word are combined to make sentence (ilmu mengenai pola penggabungan kata menjadi kalimat).” Sedangkan Bloch dan Trager (1942 : 71, dalam Tarigan 1984 : 4) mengartikan sintaksis sebagai : “the analysis of instructions that involve only free form (analisis aturan yang hanya meliputi bentuk bebas).” Kridalaksana menyatakan bahwa sintaksis adalah : “pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih kecil besar itu dalam bahasa.”

2. Satuan Sintaksis

Beberapa pakar menilai bahwa satuan terkecil dari bahasa adalah kata, sementara bahasawan yang lain seperti dalam Kridalaksana (1986 : 32) menganggap bahwa satuan terkecil dimulai dari 1) morfem; 2) kata; 3) frasa; 4) klausa; 5) kalimat; 6) paragraf; 7) monolog; 8) dialog;dan terakhir 9) wacana.

a. Kata

Kridalaksana (2001 : 98) menyatakan bahwa kata merupakan : (1) morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas, (2) satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (e.g. house, rock, come, etc.) atau gabungan morfem (e.g. follower, obviously, etc.). Dalam bahasa Inggris pola tekanan juga menandai kata.

b. Frasa

Frasa (phrase) adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1994: 222). Dalam bukunya yang lain, Chaer juga memberi batasannya bahwa gabungan dua buah kata atau lebih yang merupakan satu kesatuan, dan menjadi salah satu unsur atau fungsi kalimat (subjek, predikat, objek, atau keterangan) biasa dikenal dengan istilah frasa. (Abdul Chaer, 1998: 301)

c. Klausa

Unsur kalimat yang disebut klausa merupakan unsur terkecil dari wacana. Artinya, sebuah tuturan dibangun oleh kalimat, dan kalimat dibangun oleh klausa. Sebuah kalimat dapat dibangun oleh beberapa klausa. Pengertian dasar dari klausa adalah satuan gramatikal yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Menurut Cook (1971: 65) juga Elson and Pickett (1969: 64) dalam buku Pengajaran Sintaksis oleh Tarigan (1986: 74) mengatakan bahwa klausa adalah kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat sedangkan menurut Ramlan (1976: 56) dalam buku Tarigan yang sama (hal. 74) mengatakan bahwa klausa ialah suatu bentuk linguistik yang terdiri atas subyek dan predikat.

d. Kalimat

Kalimat adalah (1) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa, (2) klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa yang membentuk satuan yang bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dsb., (3) konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu, dan dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan (Kridalaksana, 1993: 92). Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan (TBBI, 1992: 254)

3. Fungsi Sintaksis

a. Subyek: Subyek adalah bagian klausa yang berujud nomona atau frase nominal yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara (Kridalaksana, 2001: 204).

b. Predikat: Predikat adalah bagian dari klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subyek (Kridalaksana, 2001: 177).

c. Obyek: Obyek adalah (1) nomina atau kelompok nomina yang melengkapi verba-verba tertentu dalam klausa; (2) benda yang dalam keadaan apapun; dan (3) kategori semantis yang dalam bahasa menunjuk pada orang, binatang, tempat, benda, dan sebagainya (Kridalaksana 2001: 148).

4. Kategori Sintaksis

a. Verba.

Kridalaksana (2001 : 226) menyatakan bahwa verba adalah: “Kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat, dalam beberapa bahasa lain verba memiliki ciri morfologis seperti kala, persona, aspek, atau jumlah.” Lebih lanjut Kridalaksana (1986 : 49) mengklasifikasikan verba berdasarkan bentuk yaitu:Verba dasar bebas dan Verba turunan.

Sedangkan berdasarkan perbuahan kategorinya verba terbagi atas: denominal, deajektival dan deadverbial.

b. Adjektiva

Adjektiva adalah kata yang menerangkan kata benda. Dalam BI ajektiva mempunyai ciri bergabung dengan tidak dan partikel seperti lebih, sangat, dsb (Kridalaksana, 2001: 3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar